Sunday, November 6, 2011

Tiga wasiat raja

Oleh Abdul Latief Sukyan
Sebagai pembuka, aku ingin menegaskan kepada para pembaca tulisan ini bahwa aku tidak bermaksud untuk memaparkan sisi negative kehidupan ini, walaupun aku paham betul bahwa kita pada suatu hari akan meninggalkan dunia ini dengan manis dan getirnya dunia ini, meninggalkan semua yang telah kita kumpulkan, oleh karena itu aku akan menuliskan sebuah tiga wasiat seorang pemimpin besar yang terkenal diseantero dunia, ia adalah Aleksander Agung yang dikenal dengan kekayaan, kekuatan dan keperkasaannya, dan ia hanya meringkas kehidupannya dengan tiga wasiat sebelum ia meninggal dan semoga para pembaca memahami bahwa kita semua akan meninggal, dan semoga kita mengetahui walaupun sepanjang apa umur kita, sebenarnya ia merupakan perjalanan pendek antara kekekalan dan kematian, dan kita pasti meninggalkannya.


Sepulangnya dari sebuah peperangan dan setelah ia mengenyam kemenangan besar, dan sesampainya ia di kerajaannya, kesehatannya mulai menurun dan berbulan-bulan ia tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya, dan saat mati mulai datang menjemputnya, ia menyadari bahwa kemenangan, tentara, pedang dan semua yang ia miliki akan hilang dan tidak satupun yang dapat ia bawa, ketika itu ia mengumpulkan semua ajudan dan para kerabatnya, lalu ia memanggil komandan tentaranya yang sangat ia cintainya dan berpesan kepadanya : sesungguhnya aku akan segera meninggalkan dunia ini dan aku mempunyai tiga harapan yang aku mohon kepadamu untuk dilaksanakan dengan sempurna, maka komandan itu mendekat kepadanya dengan kedua matanya yang basah kuyup seraya menunduk mendengarkan wasiat terakhir tuannya. Raja itu berkata ; wasiat yang pertama : tidak boleh seorangpun mengangkat keranda mayatku kecuali para dokterku. Wasiat kedua : tebarkan batangan emas, perak dan batu permata yang telah aku kumpulkan sepanjang hidupku dari rumah kematianku hingga kuburanku. Wasiat terakhir : ketika kamu mengangkatku kedalam keranda keluarkan kedua tanganku dari kafan dan biarkan keduanya menjuntai keluar dalam keadaan terbuka.

Setelah wasiat selesai diucapkan, komandan itu mencium kedua tangannya dan mendekapnya ke dadanya seraya berkata : semua wasiat paduka segera dilaksanakan dengan sempurna, akan tetapi bolehkan paduka memberitahuku mengenai rahasia dibalik tiga pengharapan paduka tersebut ?

Raja itu menghela nafas dan menjawab : aku ingin memberikan sebuah pelajaran kepada dunia, pelajaran yang belum pernah aku pahami kecuali sekarang, mengenai wasiat pertama : aku ingin agar manusia memahami bahwa bila kematian datang maka tidak satupun dapat menolaknya termasuk para dokter tempat kita merujuk saat kita terkena penyakit, dan bahwa sesungguhnya kesehatan dan umur keduanya merupakan kekayaan yang tidak diberikan kepada kita oleh seorang manusiapun.

Adapun wasiat kedua : agar manusia mengetahui bahwa setiap waktu yang kita habiskan dalam mengumpulkan harta semuanya akan terbuang Cuma-Cuma, dan kita tidak dapat membawanya walaupun hanya sekeping emas.

Wasiat ketiga : agar manusia sadar bahwa kita terlahir ke dunia ini tanpa membawa apa-apa dan akan kembali juga dengan kedua tangan hampa.

Dan pesan terakhir raja itu sebelum wafatnya : ia memerintahkan agar tidak dibangunkan monument diatas kuburannya, bahkan ia meminta kuburannya biasa-biasa saja dengan catatan kedua tangannya diletakkan diluar agar bila ada orang yang melihatnya menyadari bahwa raja yang pernah berkuasa, keluar dari dunia ini dengan kedua tangan kosong.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More