Oleh Abdul Latief Sukyan
Sebagai pembuka, aku ingin menegaskan kepada para pembaca tulisan
ini bahwa aku tidak bermaksud untuk memaparkan sisi negative kehidupan
ini, walaupun aku paham betul bahwa kita pada suatu hari akan
meninggalkan dunia ini dengan manis dan getirnya dunia ini, meninggalkan
semua yang telah kita kumpulkan, oleh karena itu aku akan menuliskan
sebuah tiga wasiat seorang pemimpin besar yang terkenal diseantero
dunia, ia adalah Aleksander Agung yang dikenal dengan kekayaan, kekuatan
dan keperkasaannya, dan ia hanya meringkas kehidupannya dengan tiga
wasiat sebelum ia meninggal dan semoga para pembaca memahami bahwa kita
semua akan meninggal, dan semoga kita mengetahui walaupun sepanjang apa
umur kita, sebenarnya ia merupakan perjalanan pendek antara kekekalan
dan kematian, dan kita pasti meninggalkannya.
Sepulangnya dari sebuah peperangan dan setelah ia mengenyam kemenangan
besar, dan sesampainya ia di kerajaannya, kesehatannya mulai menurun dan
berbulan-bulan ia tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya, dan saat
mati mulai datang menjemputnya, ia menyadari bahwa kemenangan, tentara,
pedang dan semua yang ia miliki akan hilang dan tidak satupun yang dapat
ia bawa, ketika itu ia mengumpulkan semua ajudan dan para kerabatnya,
lalu ia memanggil komandan tentaranya yang sangat ia cintainya dan
berpesan kepadanya : sesungguhnya aku akan segera meninggalkan dunia ini
dan aku mempunyai tiga harapan yang aku mohon kepadamu untuk
dilaksanakan dengan sempurna, maka komandan itu mendekat kepadanya
dengan kedua matanya yang basah kuyup seraya menunduk mendengarkan
wasiat terakhir tuannya. Raja itu berkata ; wasiat yang pertama : tidak
boleh seorangpun mengangkat keranda mayatku kecuali para dokterku.
Wasiat kedua : tebarkan batangan emas, perak dan batu permata yang telah
aku kumpulkan sepanjang hidupku dari rumah kematianku hingga kuburanku.
Wasiat terakhir : ketika kamu mengangkatku kedalam keranda keluarkan
kedua tanganku dari kafan dan biarkan keduanya menjuntai keluar dalam
keadaan terbuka.
Setelah wasiat selesai diucapkan, komandan itu mencium kedua tangannya
dan mendekapnya ke dadanya seraya berkata : semua wasiat paduka segera
dilaksanakan dengan sempurna, akan tetapi bolehkan paduka memberitahuku
mengenai rahasia dibalik tiga pengharapan paduka tersebut ?
Raja itu menghela nafas dan menjawab : aku ingin memberikan sebuah
pelajaran kepada dunia, pelajaran yang belum pernah aku pahami kecuali
sekarang, mengenai wasiat pertama : aku ingin agar manusia memahami
bahwa bila kematian datang maka tidak satupun dapat menolaknya termasuk
para dokter tempat kita merujuk saat kita terkena penyakit, dan bahwa
sesungguhnya kesehatan dan umur keduanya merupakan kekayaan yang tidak
diberikan kepada kita oleh seorang manusiapun.
Adapun wasiat kedua : agar manusia mengetahui bahwa setiap waktu yang
kita habiskan dalam mengumpulkan harta semuanya akan terbuang Cuma-Cuma,
dan kita tidak dapat membawanya walaupun hanya sekeping emas.
Wasiat ketiga : agar manusia sadar bahwa kita terlahir ke dunia ini
tanpa membawa apa-apa dan akan kembali juga dengan kedua tangan hampa.
Dan pesan terakhir raja itu sebelum wafatnya : ia memerintahkan agar
tidak dibangunkan monument diatas kuburannya, bahkan ia meminta
kuburannya biasa-biasa saja dengan catatan kedua tangannya diletakkan
diluar agar bila ada orang yang melihatnya menyadari bahwa raja yang
pernah berkuasa, keluar dari dunia ini dengan kedua tangan kosong.
0 comments:
Post a Comment